Felix Siauw
Bersama Dalam Perjuangan
Kadang kita terlalu terpaku pada kesempurnaan yang tak pernah ada batasnya, hingga kita melupakan bahwa diri kita sendiri penuh dengan kekurangan dan kelemahan
Kita juga lupa bahwa letak penciptaan terbaik pada kita bukan karena kita tak punya salah, tapi kemampuan bangkit dari tiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran
Begitupun bersama dalam kehidupan, berhentilah berharap pasangan yang sempurna, cukupkan dirimu pada keimanannya dan yang lainnya adalah bonus dan tambahan
Jatuh dan bangun kita yang jadikan perjalanan itu punya cerita, cemburu juga rindu, perhatian dalam amarah, kepedulian dalam diam, semua itu bumbu kehidupan
Sebab yang kita cari dalam kebersamaan bukan hanya senang-senang, tapi barakah dalam kehidupan. Bertambahnya kebaikan dalam segala hal, ketenangan dan kebahagiaan
Disitulah hadir seorang lelaki sebagai pembimbing yang menuntun dengan ilmu dan kesabaran, dan wanita sebagai pendamping, pendukung serta sumber pemberi kekuatan
Mereka disatukan dengan visi yang sama, bagaimana menjadikan yang lain sebagai jalan penyembahan kepada Allah, begitu istri berbakti pada suami, suami berbaik pada istri
Dan kesemuanya tidak instan, kemampuan untuk bersabar dan membimbing dalam kekeliruan, kemampuan menerima dan mau dituntun dalam kebaikan, itu ilmu yang dipelajari
Maka hal yang paling serius yang disiapkan mereka yang mau menggenapkan separuh agama, adalah mengkaji Islam hingga paham makna kehidupan yang dijalani
Bahwasanya menjadi suami bukan hanya soal memberi makan, pakaian, dan tempat tinggal, atau bahkan sekedar mencinta dan merayu dengan rangkai kalimat ranggi
Bahwasanya menjadi istri bukan hanya soal bergelut dalam sumur, dapur dan kasur, atau bahkan hanya sekedar punya fisik menarik siap menunggu suami pulang sore hari
Tapi tentang perjuangan, tentang dakwah dan kebangkitan, tentang menyiapkan generasi pelanjut, tentang bersusah di jalan Allah, sampai Allah memenangkan kini atau nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar